Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Daerah Persebarannya
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu:
1) Teori Biogenetik (Teori Organik)
Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup Lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
2) Teori Anorganik
Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
3) Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Pulau Jawa: Cepu, Cirebon, dan Wonokromo.
- Pulau Sumatera: Palembang (Sungai gerong dan sungai Plaju) dan Jambi (Dumai)
- Pulau Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai dan Balikpapan
- Pulau Irian: Sorong
KESIMPULAN:
- Pulau Jawa: Cepu, Cirebon, dan Wonokromo.
- Pulau Sumatera: Palembang (Sungai gerong dan sungai Plaju) dan Jambi (Dumai)
- Pulau Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai dan Balikpapan
- Pulau Irian: Sorong
KESIMPULAN:
Proses terbentuknya minyak bumi terdapat tiga macam teori yaitu Teori Biogenetik menyatakan bahwa minak bumi terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan lumpur, Teori Anorganik menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat aktivitas bakteri, sedangkan Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Berikut daerah penghasil minyak bumi yaitu, Pulau Jawa (Cepu, Cirebon, dan Wonokromo), Pulau Sumatra (Palembang dan Jambi), Pulau Kalimantan (Tarakan, Bunyu, Kutai dan Balikpapan) dan Pulau Irian (Sorong).